Senin (3/6) – Lazismu UMY melakukan audit ISO 9001:2015 tentang Standar Manajemen Mutu. Audit ini dilakukan untuk menjaga standar dan mutu layanan Lazismu UMY kepada pihak-pihak terkait sehingga bisa sesuai dengan apa yang di tuliskan dan menjalankan yang sudah tertulis.
Hadir dalam audit eksternal ini adalah auditor dari TÜV Rheinland Indonesia, Abdul Manan Aruli. Dari Lazismu UMY hadir Manajer Lazismu UMY, Dr. Muhammad Samsudin. Manajer Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan, S.E.I., M.E.I., Dewan Pengawas, M. Khaeruddin Hamsin, Lc., M.A., LLM., Ph.D. serta pengurus, staf, dan relawan Lazismu UMY. Mewakili Universitas hadir Wakil Rektor bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. H. Sukamta, S.T., M.T., IPU.
Manajer Lazismu UMY, Muhammad Samsudin menyampaikan dalam sambutan pembuka bahwa Lazismu UMY merupakan Kantor Layanan Lazismu Pertama di Indonesia yang melakukan audit ISO 9001:2015, sehingga ini bisa menjadi efek domino bagi Lazismu-Lazismu yang lain untuk bisa melakukan standarisasi demi tantangan layanan ZIS yang tepat guna dan tepat sasaran.
“Kami (Lazismu UMY) selalu mengupayakan untuk bisa berinovasi dengan program penghimpunan dan penyaluran yang inovatif sehingga kepercayaan masyarakat kepada Lazismu UMY terus meningkat, serta bisa mempertahankan lembaga ZIS terpercaya.” Ucapnya.
Dalam pengantar audit, Abdul Manan Aruli selaku auditor menyampaikan bahwa audit adalah jalan untuk memperbaiki tata kelola kantor sesuai standar, jika ada yang belum sesuai bisa di perbaiki secara cepat dan tepat.
“Audit itu tidak ada yang salah dan benar. Jika ada yang salah maka sama-sama kita perbaiki.” Pungkasnya.
Pihak Universitas yang di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik mendorong agar audit ini menjadikan Lazismu UMY sebagai pionir, sehingga ketika ada kantor lain yang akan di audit maka bisa belajar di Lazismu UMY.
“Audit ini adalah langkah untuk memperbaiki manjemen sesuai dengan standar yang di tetapkan kantor. Dan dari audit ini kami harapkan Lazismu UMY bisa menjadi wadah belajar bagi kantor-kantor Lazismu yang lain untuk melakukan standarisasi ISO.” Tutupnya.