Yogyakarta, (23/09) – Semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama memancar kuat di kalangan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam acara Masa Ta’aruf (Mataf) 2024. Bertempat di Sportorium UMY, Senin (23/09), berlangsung ceremony penyerahan donasi untuk Palestina yang mengharukan dan menginspirasi.
Acara yang dibuka secara simbolis oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng., menjadi saksi atas kontribusi nyata mahasiswa baru dalam membantu saudara-saudara di Palestina. Puncak acara ditandai dengan penyerahan donasi secara simbolis oleh Rektor UMY kepada perwakilan Lazismu UMY, yang diwakili oleh Dr. Muhammad Samsudin M.Pd. dan Bapak Rozikan S.E.I., M.Si.
Ceremony penyerahan donasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Lazismu UMY dengan panitia Mataf UMY 2024 dalam acara Pra Mataf yang diselenggarakan pada Sabtu (21/9). Galang donasi yang dilakukan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 22.554.570, mencerminkan besarnya kepedulian dan partisipasi aktif mahasiswa baru UMY.
Dalam sambutannya, Rektor UMY menyampaikan apresiasinya terhadap mahasiswa baru. “Teman-teman mahasiswa baru, sejak hari pertama menjadi bagian dari keluarga besar UMY, sudah menunjukkan kepedulian yang luar biasa. Melalui partisipasi dalam galang donasi ini, kalian telah berbuat baik dengan membantu saudara-saudara kita di Palestina,” ujar beliau dengan bangga.
Penyerahan donasi kepada Lazismu UMY bukan hanya sebuah formalitas, tetapi juga bentuk kepercayaan terhadap lembaga tersebut untuk menyalurkan bantuan secara tepat sasaran kepada masyarakat Palestina yang membutuhkan.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat filantropi dan solidaritas global telah tertanam kuat di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa UMY. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus berkontribusi dalam upaya kemanusiaan, tidak hanya di lingkup lokal tetapi juga internasional.
Dengan ceremony donasi yang penuh makna ini, Masa Ta’aruf UMY 2024 tidak hanya menjadi ajang perkenalan bagi mahasiswa baru, tetapi juga momen bersejarah yang menandai awal perjalanan mereka sebagai agen perubahan yang peduli terhadap isu-isu global. (sya)

