Skip to content

Tingkatkan Mutu & Kualitas TPA, Lazismu UMY Adakan Workshop Kurikulum

Bantul (23/5) – Lazismu UMY mengadakan workshop kurikulum TPA yang diadakan di ruang rapat LPPI lantai 2 UMY tepat nya di Masjid K.H. Ahmad Dahlan UMY. Acara tersebut di hadiri oleh perwakilan guru TPA Lazismu UMY, masjid binaan TPA, Badan Koordinasi TPA Se-Kasihan & Gamping, serta perwakilan dari Ranting & Cabang Muhammadiyah se-Kasihan serta Gamping.

Manajer eksekutif Lazismu UMY, Bapak Rozikan, S.E.I., M.E.I. menyampaikan dalam sambutannya bahwa Lazismu UMY dalam penyalurannya berfokus pada dakwah & pendidikan, maka pendidikan melalui TPA adalah fokus utama karena setelah pandemi banyak TPA vakum dan sulit aktif kembali.

“Kami dari lazismu UMY mengupayakan bahwa kurikulum ini adalah upaya kita sebagai pembuka jalan untuk syiar Islam yang lebih baik lagi di Kasihan & Gamping. Memungkinkan juga ini bisa kita bawa di luar Kasihan & Gamping. Kami ingin menjadikan program ini sebagai program percontohan selama 3 (tiga tahun). Outputnya anak-anak bisa menjadi lebih baik dalam membaca Al-Quran, Akhlak serta Akidahnya.” Pungkasnya.

Para peserta sangat aktif dalam memberikan masukan serta saran untuk perbaikan kurikulum. Masukan yang di
berikan sangat membangun demi perkembangan TPA serta dakwah Islam di daerah tersebut. Permasalahan beragam mulai dari kultur budaya di masjid setempat hingga kekurangan ustadz/ustadzah mengajar.

Salah satu peserta Bapak Sumaryono dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bangunjiwo Barat menyampaikan bahwa program kurikulum ini sudah baik, hanya saja perlu untuk bisa di sesuaikan dengan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) serta Fatwa Tarjih yang sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah.

Lukmanulhakim dari PRM Ngestiharjo Selatan menyampaikan perlu adanya keseragaman ini untuk bisa menjadi wadah anak-anak bisa berkompetisi dengan binaan Lazismu UMY lainnya sehingga anak-anak bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi.

Selaku Guru TPA, Churriah Bachmid menyampaikan bahwa pentingnya pengulangan dalam setiap apa yang di ajarkan. Karena setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengingat Pelajaran apa yang di dapatkan. Sehingga Pelajaran yang di ajarkan mampu di lakukan dalam hal-hal praktis. (and)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *