Pada hari Senin (1/4) beberapa staf dan relawan Lazismu UMY mengikuti acara pelatihan yang bertajuk Pelatihan Evaluasi Dampak dengan Lembaga Filantropi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelatihan sebagai kolaborasi dari Equitas FEB UGM dan Laboratorium Ilmu Ekonomi dan Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM ini dilaksanakan di ruang kelas 6.1 Lantai 6 gedung Learning Center FEB UGM. Tujuan dari adanya pelatihan ini adalah sebagai bentuk pengabdian masyarakat terhadap lembaga Filantropi dalam rangka knowledge sharing session.
Materi evaluasi dampak yang disampaikan penting untuk dimiliki oleh lembaga filantropi agar setiap lembaga filantropi dapat melihat bantuan yang telah diberikan sudah berhasil memiliki output dan outcome yang tepat sasaran atau belum kepada masyarakat yang disasar. Pelatihan ini disampaikan oleh lima pemateri yang luar biasa dari UGM. Diawali dengan registrasi dan pembukaan lalu mengerjakan soal pretest mengenai pertanyaan seputar evaluasi dampak terhadap masyarakat.
Setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Bapak Gumilang Aryo Sahadewo, Ph.D. (Dosen Ilmu Ekonomi FEB UGM) dengan judul Pengenalan Evaluasi Dampak. Dari pemaparan pemateri pertama ini, staf dan relawan Lazismu UMY menjadi lebih paham mengenai cost-effectiveness analysis (CEA), fokus program, evaluasi program dan dampak. Materi kedua dari bapak Wisnu Setiadi Nugroho, Ph.D. (Dosen Ilmu Ekonomi FEB UGM) yang menjelaskan metode evaluasi Random Control Trial (RCT) yang menjelaskan mengenai pentingnya adanya desain studi dan validitas yang ada dalam pemberdayaan.
Materi ketiga disampaikan oleh Ibu Eny Sulistyaningrum, Ph.D. (Dosen Ilmu Ekonomi FEB UGM) yang memaparkan mengenai Evaluasi Quasi yang berupa desain Quasi-Experimental dan metode evaluasi dampak. Ibu Eny menjelaskan evaluasi-evaluasi tersebut dengan berbagai bentuk seperti diagram, bentuk box, dan regresi. Materi keempat disampaikan oleh Ibu Dr. Evi Noor Afifah (Dosen Ilmu Ekonomi FEB UGM) yang memaparkan mengenai outcome yang dipengaruhi oleh perencaan. Perencanaan program sangat penting untuk mendapatkan hasil yang tepat sasaran dan bertahan lama, untuk itu perlu sebuah data yang digunakan untuk mengukur efekdari pemberdaan. Beliau juga menggaris bawahi bahwa “Data memang mahal, tetapi membangun tanpa data akan lebih mahal”. Pemateri terakhir oleh Jamilatuzzahro, M.Si. (Asisten Bidang kajian EQUITAS FEB UGM) yang memaparkan mengenai contoh-contoh evaluasi dan hal terpenting yang harus ada dalam evaluai dampak adalah perlu dicari adanya kelompok control dan treatment agar bisa dilihat perbandingannya. Acara pelatihan diakhiri dengan pengisian posttest dan foto bersama.
“Pemberdayaan akan mencapai keberhasilan ketika mencapai indikator masing-masing dari perencanaan yang telah dibuat dengan pertimbangan data.” (Yus)